Di tengah kekayaan kuliner Asia Tenggara, Nom Plae Ai (dibaca: Nom Plea Ai) muncul sebagai salah satu camilan tradisional Kamboja yang digemari lintas generasi. Dengan cita rasa manis, tekstur kenyal, dan tampilan yang menggoda, kudapan ini sering disebut sebagai versi Khmer dari mochi atau onde-onde.
Nom Plae Ai memiliki makna khusus dalam budaya Kamboja dan sering disajikan pada acara tradisional, perayaan keagamaan, dan pesta keluarga. Hidangan ini bukan hanya soal rasa, tapi juga penuh simbolisme dan kehangatan.
Apa Itu Nom Plae Ai?
Nom Plae Ai adalah bola ketan isi gula aren yang dibalut dengan parutan kelapa muda. Teksturnya kenyal di luar dan manis meleleh di dalam, membuat setiap gigitannya memberikan sensasi lezat yang memuaskan.
Nama dan Makna
Dalam bahasa Khmer, “Nom” berarti kue atau camilan, dan “Plae Ai” dapat diartikan sebagai “buah Ai”. Meskipun tidak benar-benar berasal dari buah, bentuk bulat kecil dari camilan ini menyerupai buah-buahan kecil dan dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kesederhanaan.
Bahan dan Cara Membuat Nom Plae Ai
Nom Plae Ai sangat sederhana dari segi bahan, namun perlu ketelitian dalam proses pembuatannya.
Bahan-Bahan:
Tepung ketan putih
Gula aren (dipotong kecil sebagai isian)
Air hangat
Kelapa parut (pilih yang muda)
Garam secukupnya
Langkah-Langkah Pembuatan:
Buat adonan dari tepung ketan dan air hangat hingga kalis.
Ambil sedikit adonan, pipihkan, lalu isi dengan potongan gula aren.
Bentuk bulat dan pastikan isian tertutup rapat.
Rebus dalam air mendidih hingga bola-bola mengapung.
Angkat dan gulingkan dalam kelapa parut yang telah diberi sedikit garam.
Hasilnya adalah camilan mungil yang lembut dan manis, dengan balutan kelapa yang gurih.
Kenapa Nom Plae Ai Disukai Banyak Orang?
Rasa yang Familiar dan Ramah
Rasa manis dari gula aren dan gurih dari kelapa menciptakan kombinasi yang akrab bagi lidah Asia Tenggara. Tidak heran jika camilan ini mudah disukai lintas usia.
Mudah Dibuat dan Murah
Nom Plae Ai tidak memerlukan oven atau bahan mahal. Prosesnya sederhana dan bisa menjadi kegiatan menyenangkan bersama keluarga, terutama saat perayaan.
Cocok untuk Acara Tradisional
Kue ini sering muncul di upacara budaya Khmer seperti Pchum Ben dan Tahun Baru Kamboja, menjadikannya bagian penting dari tradisi dan spiritualitas masyarakat setempat.