Shish Kebab: Hidangan Daging Panggang Khas Timur Tengah

Asal Usul dan Sejarah Shish Kebab

Shish kebab adalah hidangan daging panggang yang berasal dari wilayah Timur Tengah dan sangat populer di berbagai negara seperti Turki, Iran, dan negara-negara Arab. Kata “shish” berasal dari bahasa Turki yang berarti “tusuk”, sedangkan “kebab” berarti daging panggang. Jadi, shish kebab secara harfiah berarti daging yang ditusuk dan dipanggang.

Sejarah shish kebab telah ada sejak zaman kuno, ketika masyarakat menggunakan tusuk besi untuk memanggang daging di atas api terbuka. Hidangan ini kemudian menyebar ke berbagai wilayah dan menjadi bagian penting dalam tradisi kuliner banyak negara.

Bahan dan Cara Membuat Shish Kebab

Bahan Utama

Shish kebab biasanya menggunakan potongan daging sapi, domba, ayam, atau kambing yang telah dipotong dadu. Daging ini kemudian direndam dalam bumbu marinasi yang kaya rasa, yang bisa terdiri dari:

  • Minyak zaitun
  • Bawang putih cincang
  • Jus lemon
  • Yogurt (opsional)
  • Rempah-rempah seperti paprika, jintan, ketumbar, dan lada hitam
  • Garam

Selain daging, sayuran seperti paprika, bawang bombay, dan tomat sering ditusuk bersama daging untuk menambah cita rasa dan warna.

Proses Memasak

Setelah daging dan sayuran dimarinasi selama beberapa jam agar bumbu meresap, bahan-bahan tersebut kemudian ditusuk secara bergantian pada tusukan besi atau bambu. Shish kebab biasanya dipanggang di atas bara api atau grill dengan api sedang hingga matang sempurna.

Penting untuk membalik tusukan secara berkala agar daging matang merata dan tidak gosong. Proses memanggang juga memberikan aroma khas yang menggugah selera.

Penyajian dan Variasi Shish Kebab

Shish kebab biasanya disajikan dengan pelengkap seperti roti pita, nasi, atau salad segar. Di beberapa negara, kebab juga disajikan dengan saus yogurt atau saus tahini sebagai pelengkap.

Variasi shish kebab cukup beragam, tergantung bahan dan bumbu yang digunakan. Di Turki, misalnya, shish kebab dikenal dengan rasa yang lebih sederhana dan menggunakan rempah-rempah khas lokal. Sementara di Timur Tengah lain, bumbu marinade bisa lebih kaya dan pedas.