Ohmi-Gyu (atau Omi Beef) adalah salah satu jenis daging wagyu paling bergengsi di Jepang, berasal dari Prefektur Shiga. Bersama Kobe dan Matsusaka, Ohmi-Gyu dikenal sebagai “Tiga Besar” wagyu Jepang. Dengan tekstur lembut seperti mentega dan rasa umami yang kaya, Ohmi-Gyu Beef Steak adalah pengalaman kuliner mewah yang tak terlupakan.
Apa Itu Ohmi-Gyu?
Sejarah dan Asal Usul
Ohmi-Gyu adalah salah satu jenis daging sapi tertua di Jepang, dengan sejarah yang tercatat lebih dari 400 tahun. Nama “Ohmi” merujuk pada wilayah kuno di mana sapi-sapi ini dibesarkan, yaitu di sekitar Danau Biwa, dan memiliki iklim serta air berkualitas tinggi yang ideal untuk peternakan.
Ciri Khas Ohmi-Gyu
Yang membedakan Ohmi-Gyu dari jenis wagyu lainnya adalah marbling (lemak intramuskular) yang sangat halus dan merata. Warna dagingnya merah cerah dengan semburat lemak putih yang berkilau. Tekstur daging ini sangat lembut dan meleleh di mulut, bahkan dengan pemanggangan ringan.
Proses Budidaya dan Kualitas Premium
Perawatan yang Sangat Ketat
Sapi Ohmi-Gyu dibesarkan dengan sangat hati-hati. Mereka diberi pakan alami seperti jagung, gandum, dan jerami berkualitas tinggi. Beberapa peternak bahkan memutarkan musik klasik dan memberikan pemijatan untuk menjaga kondisi fisik dan mental sapi tetap optimal.
Sertifikasi dan Standar Ketat
Tidak semua sapi dari Shiga bisa disebut Ohmi-Gyu. Hanya sapi dengan standar kualitas tinggi, termasuk tingkat marbling dan rasa tertentu, yang bisa mendapatkan sertifikasi resmi dari asosiasi pengelola Ohmi Beef.
Menikmati Ohmi-Gyu dalam Sajian Steak
Teknik Memasak yang Disarankan
Untuk menyajikan Ohmi-Gyu Beef Steak, teknik memasak sederhana seperti memanggang atau pan-searing sangat dianjurkan. Karena rasa alami daging ini sangat kaya, bumbu minimal seperti garam laut dan lada hitam saja sudah cukup.
Memasak medium-rare menjadi pilihan utama untuk menjaga kelembutan dan rasa lemaknya yang khas. Daging biasanya dipotong tebal agar bisa mempertahankan kelembaban saat dimasak.
Sajian Pelengkap
Ohmi-Gyu Beef Steak biasa disajikan dengan pelengkap sederhana seperti sayuran kukus, kentang tumbuk, atau saus berbahan dasar wine merah. Tujuannya adalah untuk memperkuat rasa daging, bukan menutupinya.